HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku - Hallo sahabat Techno , dalam kesempatan kali ini Admin akan membahas tentang artikel yang berjudul HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku, artikel yang saya sediakan disajikan secara lengkap , mudah dimengerti dan pastinya terupdate . Semoga artikel ini bisa memberikan solusi untuk informasi yang anda cari saat ini. Selamat Membaca.
Informasi Terbaru untuk Anda : HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku
Dalam rangka Peringatan Hari Pangan Seduna (HPS) yang ke 35 pada Tahun 2015 ini yang rencananya akan di selenggarakan di Palembang Sumatera Selatan, Kita dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik untuk masyarakat Indonesia maupun dunia. Moment internasional ini setiap tahunnya diperingati oleh ±190 negara anggota organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) yang akan berlangsung dari tanggal 17 - 20 Oktober dengan tema: "Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan".
Sejarah Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) yang menetapkan World Food Day melalui Resolusi Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) No. 1 tahun 1979 yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Food and Agriculture Organization (FAO) Conference ke 20, pada bulan Nopember 1979 di Roma, Italia, yang dihadiri oleh 147 negara anggota FAO. Sejak saat itu disepakati bahwa mulai tahun 1981, Seluruh Negara anggota FAO termasuk Indonesia memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) secara nasional pada setiap tanggal 16 Oktober bertepatan dengan tanggal terbentuknya FAO. berikut ini informasi Penyelenggara Hari Pangan Sedunia di indonesia dari Tahun Ke Tahun:
Para pemimpin dunia yang hadir dalam pertemuan Hari Pangan Sedunia akan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan pangan di lingkup global, regional maupun nasional, Untuk itu perlu dibangun kesadaran kepada seluruh instansi terkait dalam implementasi program-program yang relevan agar pemenuhan pangan dapat secara terus menerus ditingkatkan, baik jumlah maupun mutunya.
Dalam undang-undang No.07 Tahun 1996 Pasal 1 Ayat 17 Tentang Pangan menjelaskan "Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau". Pangan merupakan kebutuhan dan hak dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Pangan meliputi komoditas tanaman, peternakan, dan perikanan yaitu segala sesuatu yang berasal dari sumberdaya hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.
Penyebab utama merosotnya kontribusi sektor pertanian adalah karena kebijakan dari pemerintah terlalu tergila-gila ke sektor manufacturing (otomotif) dan pertambangan, bukan ke sektor Agroindustri. Padahal jika pemerintah serius menyediakan alat dan jasa dalam proses kegiatan untuk menghasilkan produk pertanian. Usaha atau bisnis yang berbasis Agribisnis yang notabennya sebagai subsistem pengolahan hasil pertanian pasti akan berjalan dengan baik. Sehingga kebijakan impor akan di hentikan atau di minimalkan.
Banyaknya permasalahan yang membelenggu para petani dan nelayan nasional, bagaikan benang kusut yang tak terurai. Sudah berbagai progam yang di canangkan pemerintah, serta miliaran rupiah telah digelontorkan untuk mengatasi petani dan nelayan dari kemiskinan, Namun kenyataannya belum membuat mereka hidup layak. Lalu apa sebenarnya yang salah? Entahlah. Semoga saja dengan adanya momen peringatan Hari Pangan Sedunia bisa menyadarkan kita semua agar gemar makan-makanan lokal.... Selamat hari pangan sedunia ....
Tags: HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku. "Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia". HARI PANGAN SEDUNIA. Produksi pangan. Pangan dan gizi. Petani pejuang pangan dan gizi bangsaku. Petani hidup dan mati bangsaku. Petani tulang punggung pangan dan gizi bangsaku. #Haripangansedunia Palembang Sumatera Selatan
Informasi Terbaru untuk Anda : HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku
HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku. "Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia".
Salam Blogger, Sudah saatnya kita sebagai masyarakat indonesia harus memperhatikan dan meningkatkan solidaritas kepada para petani dan Nelayan, Karena saat ini beras dan ikan menjadi simbol dari kesejahteraan dan kestabilan sosial dalam suatu masyarakat. Mari kita memajukan petani dan nelayan, karena merasa selama ini petani dan nelayan masih terpinggirkan
Negara Indonesia dahulu di cap sebagai salah satu negara agraris yang berpotensi memiliki sumberdaya pertanian melimpah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya. Bayangkan pada era 1960-1980 Indonesia merupakan negeri yang mengekspor hasil pertanian ke seluruh dunia. Akan tetapi memasuki abad ke 21 negara Indonesia yang idealnya masih merupakan negara agraris ternyata sudah banyak dibanjiri oleh produk pertanian dari negara-negara lain dikarenakan Produksi pangan semakin menurun. Padahal Indonesia juga punya beras berkualitas, Akan tetapi kebijakan impor beras premium masih terus dilakukan oleh pemerintah.
Aksi Pemuda Peduli Pangan Nasional |
Masalah ini bisa sebagai indikator bahwa produk komoditi Pangan dan gizi yang berasal dari pertanian Indonesia masih kurang mampu untuk bersaing dengan produk komoditi pertanian dari luar. Ini terbukti dari banyaknya hasil impor buah-buahan, sayur sayuran, padi-padian, biji-bijian seperti kedelai dan gandum. Untuk itu demi meningkatkan daya saing para petani dan nelayan dalam negeri. Pemerintah perlu mengupayakan perkembangan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para petani, nelayan serta para pelaku usaha pertanian lainnya.
Dalam rangka Peringatan Hari Pangan Seduna (HPS) yang ke 35 pada Tahun 2015 ini yang rencananya akan di selenggarakan di Palembang Sumatera Selatan, Kita dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik untuk masyarakat Indonesia maupun dunia. Moment internasional ini setiap tahunnya diperingati oleh ±190 negara anggota organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) yang akan berlangsung dari tanggal 17 - 20 Oktober dengan tema: "Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan".
Tahun | Kota Penyelenggara (Tuan Rumah) | Tema Peringatan Hari Pangan Sedunia |
2010 | Lombok Tengah - Nusa Tenggara Barat | Kemandirian Pangan Untuk Memerangi Kelaparan |
2011 | Gorontalo - Sulawesi Utara | Menjaga Stabilitas Harga dan Akses Pangan Menuju Ketahanan Pangan Nasional |
2012 | Palangkaraya - Kalimantan Tengah | Penguatan Kemitraan dalam Mendukung Agroindustri guna Meningkatkan Ketersediaan dan Kemandirian Pangan |
2013 | Padang - Sumatera Barat | Optimalisasi Sumber Daya Lokal Menuju Kemandirian Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat |
2014 | Makasar - Sulawesi Selatan | Pertanian Bio Industri Berbasis Pangan Lokal Potensial |
2015 | Palembang - Sumatera Selatan | Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan |
Para pemimpin dunia yang hadir dalam pertemuan Hari Pangan Sedunia akan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan pangan di lingkup global, regional maupun nasional, Untuk itu perlu dibangun kesadaran kepada seluruh instansi terkait dalam implementasi program-program yang relevan agar pemenuhan pangan dapat secara terus menerus ditingkatkan, baik jumlah maupun mutunya.
Dalam undang-undang No.07 Tahun 1996 Pasal 1 Ayat 17 Tentang Pangan menjelaskan "Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau". Pangan merupakan kebutuhan dan hak dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Pangan meliputi komoditas tanaman, peternakan, dan perikanan yaitu segala sesuatu yang berasal dari sumberdaya hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.
2 Hal Membangun Kedaulatan Pangan indonesia |
Jika mendengar kata "Petani", kebanyakan kalian langsung berfikir ke Padi ? Ya Sekarang ini Komoditas padi menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi ketahanan pangan di Indonesia. Petani pejuang pangan dan gizi bangsaku mengingat saat ini banyak masyarakat yang tadinya menjadikan umbi-umbian sebagai makanan pokok mulai beralih ke padi. Melihat potensi yang begitu besar ini, pemerintah perlu meningkatkan jumlah produktivitas padi mulai dari pembenihan, sistem jarak tanam, irigasi, maupun sistem penanggulangan hama. Namun, pada pratiknya masih banyak ditemukan hambatan seperti penanaman menggunakan benih yang tidak unggul, sistem jarak tanam yang masih terlalu rapat, ketersediaan air yang belum mencukupi kebutuhan padi, dan penanggulangan hama yang masih belum bijak. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan petani tradisional akan sistem tanam padi yang baik dan benar.
Sumber: Badan Pusat Statistik
Bisa kita lihat dalam tabel diatas mengenai Statistik Gizi diIndonesia. Angka gizi buruk masih melekat pada masyarakat indonesia. untuk itu pemerintah selain mengembangkan pangan nasional, harus di perhatikan juga gizi setiap masyarakatnya. Karena masalah Gizi sangat berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia dan merupakan faktor penentu keberlangsungan setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman. Kualitas ini dapat dicapai melalui keadaan gizi yang baik dan pendidikan yang baik pula. Sumber daya manusia yang kurang gizi, tidak akan produktif, begitu pula dengan tingkat pendidikan yang rendah akan mengakibatkan tidak tersedianya tenaga kerja berkualitas, terampil dan berpengetahuan.
Mengenal Pergizi
Pergizi singkatan dari Perhimpunan Pakar Gizi. Pergizi Pangan Indonesia merupakan organisasi yang didirikan pada tanggal 19 Agustus 1973. Pada mulanya PERGIZI PANGAN Indonesia adalah singkatan dari Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia, Akan tetapi pada Kongres PERGIZI PANGAN Indonesia bulan Juni tahun 2013, namanya disempurnakan menjadi Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia dengan menggunakan singkatan yang sama yaitu PERGIZI PANGAN Indonesia. Tujuan Organisasi ini yaitu untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kerjasama yang sinergi dan harmonis dalam berbagai kegiatan pengembangan dan penerapan IPTEKS gizi dan pangan, dan turut membantu usaha pemerintah, swasta dan masyarakat dalam perbaikan pangan dan gizi masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi serta cara-cara pemenuhan gizi seimbang dalam mengatasi masalah gizi ganda masyarakat Indonesia.
PERGIZI PANGAN Indonesia diharapkan bisa membangun komunikasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan komediti pangan di indonesia sehingga bisa melahirkan dan mengembangkan berbagai inovasi, pemikiran, rumusan kebijakan dan program gizi dan pangan dengan pendekatan multi disiplin, serta percepatan penyampaian informasi gizi dan pangan yang baik dan benar kepada masyarakat dalam rangka turut mewujudkan masyarakat yang sadar gizi, sehat, cerdas, dan kuat.
Salah satu masalah yang sering dihadapi pemerintah dalam membangun pertanian nasional adalah bertambahnya penduduk yang mendorong terjadinya masalah kekurangan tanah. Lahan tanah yang terlalu sempit bagi usaha tani dapat menimbulkan berbagai hambatan dalam pembangunan pertanian seperti produktivitas pangan yang rendah. Lalu masalah apa saja yang sering di hadapi Pertanian di Indonesia ?
Status Gizi | Berdasarkan informasi dari tahun ke tahun (Persentase) | ||||||
1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2005 | |
Gizi Buruk | 10,51 | 8,11 | 7,53 | 6,30 | 7,47 | 8,55 | 8,80 |
Gizi Kurang | 19,00 | 18,25 | 17,13 | 19,80 | 18,35 | 19,62 | 19,24 |
Gizi Baik | 67,33 | 69,06 | 72,09 | 71,10 | 71,88 | 69,59 | 68,48 |
Gizi Lebih | 3,15 | 4,58 | 3,25 | 2,70 | 2,30 | 2,24 | 3,48 |
Bisa kita lihat dalam tabel diatas mengenai Statistik Gizi diIndonesia. Angka gizi buruk masih melekat pada masyarakat indonesia. untuk itu pemerintah selain mengembangkan pangan nasional, harus di perhatikan juga gizi setiap masyarakatnya. Karena masalah Gizi sangat berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia dan merupakan faktor penentu keberlangsungan setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman. Kualitas ini dapat dicapai melalui keadaan gizi yang baik dan pendidikan yang baik pula. Sumber daya manusia yang kurang gizi, tidak akan produktif, begitu pula dengan tingkat pendidikan yang rendah akan mengakibatkan tidak tersedianya tenaga kerja berkualitas, terampil dan berpengetahuan.
Mengenal Pergizi
Pergizi |
PERGIZI PANGAN Indonesia diharapkan bisa membangun komunikasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan komediti pangan di indonesia sehingga bisa melahirkan dan mengembangkan berbagai inovasi, pemikiran, rumusan kebijakan dan program gizi dan pangan dengan pendekatan multi disiplin, serta percepatan penyampaian informasi gizi dan pangan yang baik dan benar kepada masyarakat dalam rangka turut mewujudkan masyarakat yang sadar gizi, sehat, cerdas, dan kuat.
Salah satu masalah yang sering dihadapi pemerintah dalam membangun pertanian nasional adalah bertambahnya penduduk yang mendorong terjadinya masalah kekurangan tanah. Lahan tanah yang terlalu sempit bagi usaha tani dapat menimbulkan berbagai hambatan dalam pembangunan pertanian seperti produktivitas pangan yang rendah. Lalu masalah apa saja yang sering di hadapi Pertanian di Indonesia ?
- Kesediaan air yang minim terkendala karena sistem irigasi yang kurang maksimal
- Harga Pupuk organik yang mahal daripada pupuk anorganik (Kimia)
- Rendah nya kualitas Sumber daya manusia para petani, karena kurang sosialisasi terhadap pendidikan, pelatihan, dan pembinaan bagi para petani
- Harga Jual yang murah dikarenakan masih panjangnya mata rantai tata niaga pertanian.
- Resiko tinggi terhadap hama penyakit,
- Kegagalan panen karena dipengaruhi oleh musim seperti banjir, kekeringan dan lain-lain
- Lahan sawah yang mulai berkurang karena sudah banyak di buat bangunan
- Kurang teknologi yang dapat mempermudah, mempercepat dan meningkatkan hasil produk-produk pertanian yang digunakan para petani
- Pupuk atau benih yang dipakai petani belum efektif dan rendahnya pengembangan benih-benih unggulan.
- Kurangnya perhatian dari pemerintah atau instansi dari pihak swasta dalam meningkatkan kesejahteraan para petani.
- Banyaknya monopoli terhadap produk pertanian (penimbunan dan lebih memilih produk impor), termasuk para mafia-mafia pertanian yang sangat merugikan para petani
- Hasil panen yang berkurang dikarenakan petani lebih menggunakan pupuk anorganik (kimia) karena murah
- Biaya Produksi tidak sebanding dengan hasil panen yang sedikit
- Kalah bersaing dengan produk impor dikarenakan produk impor yang lebih murah, untuk itu tinggikan harga produk impor
- Keterbatasan dalam permodalan dan rendahnya aksesibilitas terhadap sumber permodalan petani
(Hamparan lahan sawah - Sawah di jual - Lahan sawah di Urug - Pemukiman yang dulunya Sawah) Urutan Perubahan Lahan Sawah Menjadi Pemukiman |
Menurut peneliti Amerika Serikat, pada tahun 2100 nanti, dunia akan memasuki krisis pangan. Prediksi ini bisa saja meleset, Mengingat sekarang sudah banyak konversi lahan pertanian menjadi permukiman (perumahan), industri dan lain sebagainya terus terjadi yang tak seimbang dengan pertambahan penduduk dunia yang melesat tajam. Petani hidup dan mati bangsaku, untuk itu hapuskan produk pangan impor karena produk-produk pangan impor hanya akan meningkatkan ketergantungan konsumen pada produk luar negeri dan secara perlahan menggusur keanekaragaman produk lokal. Di pihak lain, ketergantungan pada produk pangan impor akan mematahkan semangat dan kreativitas petani untuk berproduksi.
- Kurang optimal produksi perikanan di ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia)
- Minim nya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan, karena banyaknya ilegal Fishing
- Belum terkelolanya pulau-pulau kecil sebagai kekuatan ekonomi;
- Kurang maksimalnya industri pengolahan perikanan, khususnya di kawasan Indonesia Bagian Timur Indonesia.
- Tidak adanya ketersediaan BBM khusus untuk nelayan dalam produksi dan pembudidayaan ikan
- Tidak optimalnya pengawasan undang undang fishing untuk memerangi praktek pencurian ikan di laut Indonesia.
- Perlu peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan
- Sedikitnya armada nelayan perikanan nasional. Kebanyakan kapal ikan yang beroperasi di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), sekitar 70 persen di antaranya merupakan milik asing
- Kurangnya ilmu pengetahuan serta teknologi kelautan dan perikanan
- Penataan pembangunan kelautan dan perikanan nasional kurang maksimal. perlu pemulihan sumberdaya ikan secara bertahap perkawasan dan dalam persatuan waktu tertentu.
- Batas wilayah laut Indonesia serta jumlah pulau yang belum teridentifikasi.
- Pelarangan keras terhadap penggunaan alat:
- alat tangkap pukat hela, pukat harimau
- alat tangkap ikan dengan metode merusak karang
- umpan beracun/kimia/tuba yang mematikan sumberdaya ikan serta karang
- bahan peledak bom ikan yang merusak karang dan sumberdaya ikan
- Banyaknya limbah sampah dari bahan plastik yang tidak terurai dengan cepat. Stop membuang sampah atau limbah ke sungai atau laut
- Banyaknya penambangan pasir laut dan pasir besi di laut. karena banyak jenis ikan meletakkan telurnya di pasir untuk berkembang biak. Jika habitat ini rusak sudah tentu memutus ekosistem perkembang biakan ikan.
- Perlu penindakan tegas terhadap Penguasaan pulau atau perairan oleh warga Negara asing yang arogansi melarang secara sepihak kepada para nelayan dalam menangkap ikan di sekitar perairan wilayah indonesia.
Manfaat yang dapat diambil dalam kegiatan Hari Pangan Sedunia diantaranya; masyarakat luas mengetahui peran pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. karena Petani tulang punggung pangan dan gizi bangsaku tidak boleh di anggap sebelah mata
Banyaknya permasalahan yang membelenggu para petani dan nelayan nasional, bagaikan benang kusut yang tak terurai. Sudah berbagai progam yang di canangkan pemerintah, serta miliaran rupiah telah digelontorkan untuk mengatasi petani dan nelayan dari kemiskinan, Namun kenyataannya belum membuat mereka hidup layak. Lalu apa sebenarnya yang salah? Entahlah. Semoga saja dengan adanya momen peringatan Hari Pangan Sedunia bisa menyadarkan kita semua agar gemar makan-makanan lokal.... Selamat hari pangan sedunia ....
Tags: HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku. "Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia". HARI PANGAN SEDUNIA. Produksi pangan. Pangan dan gizi. Petani pejuang pangan dan gizi bangsaku. Petani hidup dan mati bangsaku. Petani tulang punggung pangan dan gizi bangsaku. #Haripangansedunia Palembang Sumatera Selatan
Demikianlah Artikel HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku
Sekian informasi yang kami bagikan tentang HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku, mudah-mudahan bisa memberi manfaat dan solusi untuk Anda.